Jumat, 18 Desember 2009

2009 - 2010


Pergantian Tahun telah dekat, mungkin banyak yang terjadi di tahun 2009, semoga semua hal yang terjadi ditahun lalu bisa menjadi pelajar yang penting buat pribadi masing-masing

2010
tahun yang baru
semangat yang baru
tujuan yang baru
kemauman yang baru
peristiwa yang baru
kejutan yang baru
serta
umur yang baru

2010 saya datang dan saya siap
untuk meghadapi 2010
tahun depan akan lebih baik dari tahun yang lalu

"Bercerialah, karena kau tak akan tahu apa yang ada di depan nanti"

Sabtu, 05 Desember 2009

Akhir Tahun (akhir anggaran?!)


Ada fenomena unik di akhir tahun ini bagi instansi pemerintahan, yaitu menghabiskan anggaran, dari berbagai derpartemen mulai sibuk mengadakan studi bandingkah, mengadakan seminar serta lokakarya, pameran, mengadakan acara dadakan yang tidak jelas tujuannya, hal ini sangat disayangkan, apalagi dengan keadaan bangsa yang kacau seperti ini, lebih elegan ketika instansi pemerintah mengadakan acara menghabiskan anggaran dengan berbalut bakti sosial ataupun pengabdian kepada masyarakat.

Fenomena ini juga (mungkin) menimpa aparat kepolisian, entah mengapa akhir-akhir ini banyak sekali mobil patroli polisi di jalan tol, mereka ada di setiap persimpangan jalan tol, ataupun di dekat loket tiket tol, begitu juga dengan mobil patroli dari Jasa Marga, mereka rajin berjalan-jalan di pinggir jalan tol.

Memang kita tidak boleh berprasangka buruk soal ini, mungkin atasan mereka merasa akhir tahun indentik dengan peningkatan jumlah angka kriminalitas, semoga masyarakat pengguna jalan tol akan merasa lebih nyaman dengan "semaraknya" patroli di jalan tol.

"Berpikir positif, maka lingkungan kalianpun akan berpikir positif juga"

Senin, 30 November 2009

Maju Indonesia!!!


Maju Indonesia!!!

hal tersebut yang selalu terngiang ketika melihat bendera merah putih dikibarkan, rasa bangga selalu ada di dada ketika melihat bendera merah putih berkibar, rasa nasionalosme yang selalu ingin aku banggakan.

Koran, sebagai salah satu media yang ada seharusnya bisa membangkitkan rasa nasionalisme Indonesia, koran yang baik sebaiknya memberitakan kebanggaan menjadi masyarakat Indonesia, menebarkan optimisme kepada bangsa sendiri, memupuk rasa perjuangan kepada bangsa, rela berkorban untuk bangsa ini.

Koran yang baik, akan selalu menginformasikan Indonesia, mengenalkan Indonesia kepada masyarakat duniai, memberitahu keunggulan dan prestasi Indonesia di dunia internasional, memupuk rasa cinta nasionalisme, mendorong minat masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih baik negaranya sendiri. Menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama, semangat utama, kepentingan utama.

Masyarakat sangat dipengaruhi media, karena itu media harus selalu menyebarkan virus-virus semangat nasionalisme kepada masyarkat, cinta tanah air kepada masyarakat.

"Maju Indonesiaku, Aku kan selalu ada di sisi MU"

Kamis, 26 November 2009

Renungan menjelang Idul adha


Kau tak pernah tau apa rencana Tuhan
Tuhan yang menciptakan kita dan merencanakan kita
Kita haru selalu bersyukur dan berbakti
Bakti kita harus tulus dan Ikhlas
Ikhlas kita karena Nya untuk Nya hanya pada Nya

Ketika kau rengguh sedikit kenikmatannya
Mata dan hati sering kali tertutup tak menyembah Nya
Ketika kau tersandung karena tak menyapa Nya
Kau menunduk tanpa henti di tiap waktu

Sadarkah kalian ?
Menyapa Nya hanya ketika kau terjatuh
Tak sadarkah kalian ?
Bahwa semua ini ada di gengaman Nya

Sujud!!
Syukur!!
Kau Akan Selamat!!

"selamat hari Idul Adha, semoga kalian semua mendapatkan berkah di hari ini dan cepat di undang Sang Khalik Ke Tanah Suci"

Senin, 23 November 2009

Panitia ( Pertemanan ?! )


Kepanitiaan, mungkin ini adalah salah satu tolak ukur bagi para mahasiswa yang aktif dan tidak aktif, tetapi yang menjadi sebuah masalah adalah bagaimana jika kepanitiaan yang ada cuma berdasarkan rasa pertemanan bukan sebuah profesionalisme yang dijaga agar sebuah kepanitiaan berlangsung secara baik.
Hal ini yang sering menjadi sebuah masalah pelik di dunia mahasiswa, dan kemudian akan muncul sebuah pertanyaan, lebih baik ikut kepanitiaan yang anggotanya kita tidak mengenal baik atau kita ikut kepatiniaan yang kita sudah mengenal dekat anggota kepanitiaan.
Banyak hambatan yang akan didapatkan ketika sebuah kepanitiaan hanya didasari rasa pertemanan, diantaranya adalah antusiasme para anggota panitia terhadap acara yang dijalankan, karena hanya berdasarkan rasa pertemanan, loyalitas dan kemampuan berjuang untuk acara ini menjadi kurang sehingga peluang acara ini berjalan lambat dan tidak sesuai dengan timeline juga sangat besar.
Faktor pertemanan juga membuat seseorang sungkan untuk mengkritik apalagi memarahi teman kita apabila hasil kerja yang ada tidak sesuai dengan harapan, tetapi dibalik semua itu kita tahu kemampuan yang ada dari teman-teman kita, sehingga kita tahu pasti di post-post mana yang tepat ditempati orang tersebut.
Bagaimana cara untuk mensiasatinya, harus pintar-pintar memilih teman yang ingin kita ajak jadi panitia, jangan semua yang kita kenal kita jadikan panitia, jadikan teman-teman yang sudah dekat sebagai pilihan utama, dengan pertimbangan bahwa mereka bisa menerima kritikan kita, saran kita, dan pendapat kita. Akibatnya kinerja kepanitiaan bisa disesuaikan dengan kemamuan kita.

" Bekerja dan berusaha adalah kunci untuk sebuah keberhasilan"

Selasa, 03 November 2009

Pasangan



Pasangan (baca : Pacar) dalam kehidupan, mungkin ada yang merasa bahwa hal tersebut sebatas having fun, status, teman untuk menemani, tempat curhat, tetapi adapula orang-orang yang beranggapan bahwa pasangan itu teman untuk berbagi pengalaman dan proses pendewasaan diri bagi masing-masing.
Mungkin bagi sebagian besar anak muda itu terlihat sebagai sesuatu yang aneh, bagaimana dengan usia semuda ini pikiran mengenai pasangan bukan sebagai orientasi having fun tetapi sudah mencapai tahap yang serius.
Pasangan yang baik seharusnya bisa saling mendukung satu sama lain, bukan saling menjatuhkan dan saling menyusahkan. Pasangan yang baik menjadi sebagai media sharring serta sebagai patner yang baik, dia mengerti posisinya, harus sebagai pasangan, sebagai teman curhat ataupun sebagai wanita.
Pasangan yang baik akan selalu bangga dengan pasangannya, mereka tidak menyembunyikannya dari siapapun termasuk keluarga, teman, sahabatnya sendiri. Pasangan yang baik selalu berusaha menjadi dirinya sendiri, tidak menyembunyikan kerpibadiannya, mengemukakan kekurangnnya dan kelebihannya, mau berbagi dengan pasangannya dan terus berusaha mempertahankan hubungan apapun yang terjadi dan menghadang suatu hubungan.
Pasangan yang baik akan membuat hubungan menjadi baik dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat positif, karena itu mengapa kita harus menjaga baik-baik pasangan kita, agar hubungan yang kita jalin berakhir dengan baik

"Cinta adalah kehidupan"

Rabu, 14 Oktober 2009

Jarak dan waktu tempuh (sebuah catatan kecil)


Mungkin semua orang mengetahui bahwa jarak dan waktu adalah keadaan yang saling terkait satu sama lain, Jarak yang jauh akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam untuk mencapai tujuan. Masyarakat di sekitar Jakarta yang bekerja di ibu kota pernah mengalami bagaimana susahnya dan panjangnya menempuh jarak dari rumahnya menuju tempat kerjanya.
Akses jalan tol, kereta api, busway, pesawat, kapal laut serta alat transportasi lainnya mempunyai kecepatan yang beragam dalam menempuh tujuannya, semakin cepat sebuah kendaraan melaju, semakin cepat kendaraan sampai ketujuan.
Terkadang, waktu tempuh yang cepat tidak bisa membohongi jauhnya jarak yang kita tempuh, penulis mempunyai pengalaman yang dijadikan dasar sebagai contoh berikut :
Jarak dari depok ke bekasi cukup jauh, tetapi terkadang penulis bisa menempuh dengan waktu yang singkat dan cepat, tetapi rasa lelah yang datang sama saja dengan waktu normal, kenapa ?

1. Kelelahan karena kecepatan
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menyebabkan kita harus berkonsentrasi lebih dari pada biasanya, walaupun waktu tempuh kita lebih sebentar, tetapi aktivitas pada otak kita sama saja.
2. Rasa Bosan
Melewati jalan yang sama berkali-kali menimbulkan kelelahan secara psikis, hal tersebut menyebabkan rasa lelah yang tidak perlu datang bertumpuk

Demikian mungkin pengalaman penulis, semoga bisa bermanfaat dan berguna bagi teman-teman yang memilih pulang pergi ke kampus dibandingkan nge-kost.

jarak dan waktu mengendalikan kita semua